Paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah diharapkan dapat meningkatkan geliat investasi maupun bisnis di Indonesia. Bahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan prospek bisnis pada Triwulan III-2015 bakal membaik.
Kepala BPS Suryamin mengatakan tingkat optimisme pelaku bisnis dalam melihat potensi bisnis pada Triwulan III-2015 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan Triwulan II-2015.
“Seluruh lapangan usaha diperkirakan mengalami peningkatan kondisi bisnis pada Triwulan III-2015, kecuali lapangan usaha pertambangan dan penggalian,” kata Suryamin di Jakarta, Rabu (7/10).
Data BPS menyebutkan, Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan II-2015 sebesar 105,46, berarti kondisi bisnis meningkat dari triwulan sebelumnya. Pelaku bisnis lebih optimis jika dibandingkan dengan Triwulan I-2015 (nilai ITB sebesar 96,30).Peningkatan kondisi bisnis pada Triwulan II-2015 terjadi pada semua lapangan usaha, kecuali lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian (nilai ITB sebesar 94,39).
Peningkatan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (nilai ITB sebesar 111,90), sedangkan peningkatan kondisi bisnis terendah terjadi pada lapangan usaha Real Estat (nilai ITB sebesar 102,63).
“Kondisi bisnis pada triwulan II-2015 meningkat karena adanya peningkatan pendapatan usaha (nilai indeks sebesar 107,04), kapasitas produksi/usaha (nilai indeks sebesar 107,36), dan rata-rata jumlah jam kerja (nilai indeks sebesar 103,35),” ujarnya.
Sedangkan pada Triwulan III-2015, nilai ITB diprediksi sebesar 106,09 berarti kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme pelaku bisnis diperkirakan lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan II-2015 (nilai ITB sebesar 105,46).
Kondisi bisnis di semua lapangan usaha pada triwulan III-2015 diperkirakan mengalami peningkatan, kecuali Pertambangan dan Penggalian (nilai ITB sebesar 91,31). Peningkatan kondisi bisnis tertinggi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (nilai ITB sebesar 110,71), dan peningkatan terendah diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Real Estat (nilai ITB sebesar 104,50).
Penulis : Ismadi Amrin