KADIN: Pelabuhan Khusus Kapal Pesiar Sudah Mendesak

479

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai potensi wisata bahari Indonesia yang ada saat ini belum terkelola secara optimal. Untuk itu, keberadaan pelabuhan sandar untuk kapal pesiar merupakan kebutuhan yang sudah mendesak.

“Untuk menggenjot target jumlah 20 juta wisatawan pada tahun 2019, keberadaan pelabuhan khusus untuk sandar kapal pesiar sudah sangat mendesak,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani dalam penutupan Rakornas Kadin 2017 di Jakarta, Selasa (3/10).

Rosan memaparkan, Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang besar tentunya sudah sepantasnya memiliki pelabuhan sandar untuk kapal pesiar. Namun, hal itu tidak sesuai dengan apa yang ada sekarang.

“Tapi saya mohon maaf, kita negara kepulauan terbesar di dunia, rasanya sebuah anomali jika belum memiliki pelabuhan khusus kapal pesiar. Pulaunya saja ada 17.000, tapi enggak punya satu pun pelabuhan pesiar,” tegasnya.

Menurutnya, jika melihat negara tetangga, contohnya Singapura, mereka memiliki infrastruktur pendukung kapal pesiar yang cukup mapan. Padahal di Singapura, destinasi wisata baharinya tidak sebanyak yang dimiliki Indonesia.

“Di Singapura yang negara kecil saja punya 3 (pelabuhan cruise). Di Phuket (Thailand) ada 4. Memang sih ada lagi bangun satu di Banyuwangi,” tutur Rosan.

Ia menambahkan, jika Indonesia memiliki pelabuhan sandar untuk kapal pesiar tentunya kunjungan wisata akan tumbuh. Kapal-kapal pesiar yang besar-besar akan masuk, ini kan menciptakan lapangan kerja baru.

 

Penulis : Ismadi Amrin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here