Kadin Dorong Kredit Perbankan untuk Maritim dan Perikanan

558

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta agar perbankan dapat lebih banyak menyalurkan kredit ke sektor perikanan dan kelautan sehingga industri di sektor tersebut bisa tumbuh dan berkembang.

“Kredit perbankan untuk sektor maritim dan perikanan masih rendah. Kita harapkan visi poros maritim dunia yang ingin dicapai pemerintah mendapat dukungan pula oleh perbankan,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto dalam Dialog Sektor Maritim dan Perikanan di Jakarta, Kamis (18/5).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2017, penyaluran kredit ke sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp278 triliun (6,45%) sementara kredit ke sektor perikanan hanya sebesar Rp9,14 triliun (0,21%).

Adapun Non Performing Loan (NPL) pada kedua sektor tersebut masing-masing mencapai Rp6,04 triliun dan Rp384 miliar.

Yugi mengatakan, saat ini pihaknya dengan sektor perbankan tengah berupaya mencari skema terbaik untuk penyaluran kredit ke sektor perikanan.

Ia menekankan, sektor maritim dan perikanan masih memiliki potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan, terutama untuk industri pengolahannya dan perikanan budidaya yang belum dikembangkan dengan optimal.

“Masih ada potensi budidaya 90%, sekarang belum optimal,” ujarnya.

Yugi mengungkapkan, potensi sektor kelautan dan perikanan jika digarap dengan baik bisa mencapai sekitar Rp19.000 triliun.

“Dengan potensi sebesar itu, kita harapkan minimal 10% dari potensi itu bisa digarap dengan mengusahakan aktivitas yang lebih bernilai tambah ketimbang perikanan tangkap, misalnya budidaya perairan laut,” katanya.

Menuritnya, perikanan budidaya bisa menyumbang sekitar Rp2.000 triliun per tahun terhadap produk domestik nasional jika digarap dengan baik.

 

Penulis : Ismadi Amrin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here