Selayar, NMN – Kehidupan masyarakat pulau-pulau kecil di Taman Nasional Taka Bonerate, Selayar, Sulsel, sangat unik namun rentan. Sebagai misal terkait kebutuhan mereka pada air minum. Mereka umumnya tidak mempunyai persediaan air tawar yang cukup karena itu segala cara ditempuh untuk menjamin kebutuhan mereka, salah satunya mengais air dari lubang-lubang pasir dekat pantai.
Saban pagi atau sore mereka, terutama para gadis, berjalan dari kampung ke lokasi pencarian air. Seperti yang dilakukan Hasni, warga kampung Bajo yang sedang mengisi jeriken yang telah disiapkan dengan air yang diperoleh dari lubang, 05/06.
Sebuah gerobak dan galon menjadi wahana mencari air. Bagi sebagian orang, terutama yang datang dari kota, kegiatan ini unik, rentan dan berisiko mendatangkan penyakit diare, atau mengandung senyawa kapur yang tinggi tapi itulah yang terjadi dari waktu ke waktu.
Air yang diperoleh tersebut digunakan untuk konsumsi, untuk menanak nasi dan juga untuk jadi minuman seperti teh atau kopi. Kegiatan ini terus berlangsung meski Pemerintah desa setempat telah menganggarkan dana untuk pengadaan bak penampung air dan dibagikan ke rumah warga.
Besarnya kebutuhan air bersih dan terbatasnya daya tampung bak tersebut menjadi alasan mengapa warga masih mencari air tawar di sela-sela gundukan pasir ini. “Banyak warga Bajo maupun Bugis yang masih mencari air di sini karena rasanya yang khas, seperti air kelapa,” kata salah seorang warga Kampung Bajo.
Pulau Rajuni Kecil adalah pulau yang dapat ditempuh dari Ibukota Kabupaten Selayar selama 5-7 jam perjalanan. Pulau ini satu dari 21 pulau dalam gugus Taman Nasional Taka Bonerate.