Hasil jajak pendapat yang dilakukan Supply Chain Indonesia (SCI) mengungkapkan bahwa kinerja logistik nasional pada tahun 2016 akan mengalami perbaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, yaitu: infrastruktur, regulasi, birokrasi, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan jaringan kerja (network) yang berinteraksi secara dinamis.
Dari hasil jajak pendapat ini, Setijadi selaku Chairman SCI di Jakarta, Senin (15/2) mengatakan, ketidakpuasan antara lain terjadi karena para pihak belum melihat perencanaan pembangunan sektor logistik secara jelas. Selain itu, pembangunan infrastruktur belum memberikan dampak yang signifikan terhadap efisiensi logistik.
Lebih lanjut Setijadi menambahkan, pemerintah diharapkan dapat mengembangkan infrastruktur, berkaitan dengan jumlah dan kapasitas, dan penyebarannya. Pengembangan infrastruktur juga perlu direncanakan sesuai dengan karakteristik geografis Indonesia yang membutuhkan sistem transportasi multimoda dengan transportasi laut sebagai backbone-nya.
Pada 2016 Pemerintah juga diharapkan memperbaiki sejumlah regulasi. Selain regulasi yang mendukung efisiensi logistik, diharapkan pula regulasi yang “memproteksi” pelaku usaha domestik.
Selain itu, penegakan regulasi di lapangan sangat diharapkan. Misalnya, penegakan masalah overload yang berdampak terhadap kerusakan infrastruktur, kelancaran dan keselamatan lalu lintas, serta persaingan usaha.
Berikut infografis hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh SCI.
Data dan Penulis: Ismadi Amrin
Editor: Lili Bertha
Grafis: Andi Setyawan