Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa produksi ikan dari waktu ke waktu terus mengalami kenaikan yang cukup menggembirakan. Seiring dengan hal itu, nilai tukar nelayan pun semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Dalam konferensi pers di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Jumat (16/6), Susi mengatakan bahwa stok ikan hasil dari perikanan tangkap untuk saat ini naik menjadi 12,541 juta ton.
“Padahal tahun kemarin stok ikan hanya 9,93 juta ton, tentunya dibandingkan pada 2016, produk ikan tangkap hingga saat ini tercatat mengalami kenaikan.” ujarnya.
Lebih lanjut Susi memaparkan bahwa produk ikan tangkap berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan nelayan. Hal ini terlihat dari terus meningkatnya Nilai Tukar Nelayan.
“Nilai tukar nelayan di atas 110, walaupun harga komoditi dan biaya hidup naik, mereka mampu di 110. Nilai tukar usaha perikanan juga luar biasa kenaikannya, masih tetap tinggi. Nilai tukar usaha perikanan nelayan juga naik tinggi. Dari data ini kita tidak punya kekhawatiran yang ternyata perikanan performance-nya masih sangat baik, tangkap juga masih sangat baik,” jelasnya.
Menurutnya, dengan naiknya nilai tukar nelayan tersebut tentunya memberikan gambaran bahwa nelayan semakin meningkat pula kesejahteraannya. Peningkatan kesejahteraan nelayan ini tentunya merupakan dampak yang positif dari adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Susi menambahkan, selama ini, berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan produktivitas nelayan. Salah satunya adalah dengan memberantas illegal fishing. Hal ini pun akan terus dilakukan sehingga dapat berdampak positif bagi nelayan pada berbagai daerah di Indonesia.
Penulis : Ismadi Amrin