Telah ada sejak abad ke-5, Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi bagian penting cikal bakal adanya Jakarta sebelum menjadi kota besar seperti saat ini. Menjadi pelabuhan transit internasional dimasa lalu, kini Sunda Kelapa berubah menjadi salah satu situs sejarah, serta alternatif tempat wisata bagi warga ibu kota.
Sunda Kelapa memiliki luas lahan 50,8 Ha, dengan dua pelabuhan utama. Pelabuhan Kalibaru juga termasuk kedalam kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa. Begitu masuk ke pelabuhan, pengunjung akan disuguhi pemandangan kapal pinisi yang berjejer rapih di dermaga pelabuhan.
Aktivitas bongkar muat barang yang masih dikerjakan secara tradisional menjadi keunikan tersendiri dari Pelabuhan ini. Para pekerja melakukan aktivitas bongkar muat dengan cara memanggul, bergotong royong mengangkut barang dari pinggir dermaga dengan kayu. Komoditas yang diangkut diantaranya adalah barang-barang kebutuhan rumah tangga seperti beras, semen, besi serta kendaraan bermotor yang akan dikirim ke beberapa pulau di luar Jawa.
Dahulu, beragam komoditas dan hasil bumi diperdagangkan melalui pelabuhan ini. Dalam bukunya Asian Trade and European Influence, Meilink menjelaskan Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan yang diatur dengan sangat baik. Selain menjual komoditas lada berkualitas, Sunda Kelapa mendatangkan budak-budak yang berasal dari Maladewa untuk diperdagangkan kembali.
Kain tenun kasar yang berasal dari Keling dan Gujarat juga jadi komoditas yang diperdagangkan untuk diekspor ke Malaka. Kemenyan, intan, batu ambar, bulu burung Cendrawasih, zamrud, batu hijau, kain sutera, kayu gaharu, dan hasil bumi lainnya juga diperdagangkan di Pelabuhan Sunda Kepala.
Selain menjadi dermaga pengangkutan logistik antar pulau melalui transportasi laut, Pelabuhan Sunda Kelapa juga melayani transportasi penumpang ke berbagai pulau di Indonesia, salah satunya adalah jalur Sunda Kelapa ke Kepulauan Seribu.
Keunikan Sunda Kelapa biasanya dimanfaatkan oleh para pelajar, mahasiswa untuk mempelajari sejarah pelabuhan dan kebudayaan maritim. Juga, dimanfaatkan sebagai objek fotografi serta pembuatan film.
Letaknya yang cukup strategis, menjadikan Sunda Kelapa salah satu destinasi favorit yang patut untuk dikunjungi. Pelabuhan Sunda Kelapa berada di Penjaringan, Jakarta Utara, 4,5 km dari Kota Tua. Untuk mencapai tempat ini, Pengunjung dapat menggunakan transportasi umum seperti TransJakarta maupun kendaraan pribadi.