PORT Jajaki Bisnis di Luar Bisnis Pelabuhan

64
Foto: PORT

JAKARTA, NMN – PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) melakukan pengembangan bisnis diluar bisnis pelabuhan yang masih ada kaitannya dengan kegiatan usaha perseroan.

Saat ini PORT menjajaki peluang pada bisnis peremajaan alat dan jasa engineering alat pelabuhan. Selain itu PORT juga melakukan riset terkait dengan kemungkinan otomatisasi proses bisnis di luar pelabuhan, misalnya otomatisasi pada mata rantai logistik. Langkah ini untuk mempertahankan kinerja positif perseroan sepanjang awal tahun 2022.

PORT sendiri merupakan emiten yang berfokus pada bisnis operator terminal petikemas, serta pengadaan dan pemeliharaan alat-alat pelabuhan.

“PORT sedang menjajaki peluang bisnis pada otomatisasi dari mata rantai logistik. Kami melihat masih banyak ruang untuk meningkatkan efisiensi di luar Pelabuhan yang dapat berdampak pada penurunan biaya logistik di Indonesia,” kata Direktur Utama PORT Paul Krisnadi dalam keterangan yang diterima Jumat (1/7).

Selain itu, dalam rangka mendorong kinerja agar lebih baik, pihaknya terus melakukan efisiensi, memastikan rantai pasok suku cadang untuk meningkatkan produktivitas, memaksimalkan penggunaan teknologi dalam aktivitas sambil tetap memastikan protokol kesehatan di tempat kerja demi menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja dan pengguna jasa.

Selain melakukan riset bisnis, PORT juga terus melakukan inovasi dan otomatisasi pengelolaan bisnis terminal petikemasnya.

“Salah satunya adalah digitalisasi dokumen pengeluaran dan pengiriman barang dari terminal petikemas. Sehingga dengan demikian, proses penyelesaian dokumentasi pengambilan dan pengiriman petikemas ke pelabuhan PORT dapat dilakukan secara efisien dan hemat waktu,” ujar Paul.

Menurutnya, usaha yang dilakukan PORT tersebut telah membuahkan hasil yang positif, dimana pada kuartal I-2022, PORT mencatatkan laba sebesar Rp 5,6 miliar setelah sebelumnya mengalami kerugian di periode yang sama. Selain itu, dari sisi pendapatan, perseroan juga berhasil meraih pertumbuhan sekitar 4% menjadi Rp 278,7 miliar dari yang sebelumnya tercatat sebesar Rp 267 miliar di kuartal I-2021.

“Sepanjang kuartal pertama tahun ini bisnis bongkar muat kami masih stabil dan tetap menjadi sumber pendapatan utama perseroan sebesar Rp 168,7 miliar. Sementara dari jasa layanan pemeliharaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu mencapai 18% dibandingkan raihan pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Kami berharap dengan pengembangan dan inovasi bisnis yang tengah kami lakukan, dapat menjadi kontribusi positif untuk mempertahankan bahkan diharapkan dapat mencatatkan hasil yang lebih baik ke depan,” kata Paul.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here