Sepanjang Desember 2017, Nilai Tukar Nelayan dan Pembudi Daya Ikan (NTNP) untuk subsektor perikanan kembali menunjukkan peningkatan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, NTNP di bulan Desember 2017 mencapai angka 105,00 atau tumbuh 0,20 persen dibandingkan dengan November 2017.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pada subsektor perikanan, di bulan November 2017 NTNP tercatat 104,79. Sedangkan di Desember 2017 NTPN berada diangka 105,00.
“NTPN tumbuh 0,20 persen pada Desember 2017, selain itu, indeks konsumsi rumah tangga nelayan dan pembudidaya ikan juga meningkat dari 133,93 pada November 2017 menjadi 135,14 atau tumbuh 0,90 persen,” kata Suhariyanto saat ditemui di gedung BPS Jakarta, Selasa (2/1).
Untuk kelompok Perikanan Tangkap, lanjutnya, Nilai Tukar Nelayan (NTN) tumbuh sebesar 0,29 persen, dari 112,18 di bulan November 2017 menjadi 112,51 pada akhir Desember 2017.
Kemudian, indeks konsumsi rumah tangga nelayan juga naik dari 133,20 (November 2017) menjadi 134,31 (Desember 2017) atau tumbuh 0,83 persen.
Ditambahkannya, di kelompok Perikanan Budidaya, Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga mengalami peningkatan dari 99,53 (November 2017) menjadi 99,65 (Desember 2017) atau tumbuh 0,12 persen.
“Selain itu, indeks konsumsi rumah tangga pembudidaya ikan mengalami pertumbuhan 0,96 persen, dari 134,50 pada November 2017 menjadi 135,79 pada akhir Desember 2017,” katanya.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti sempat mengatakan Nilai tukar nelayan di atas 110, artinya nelayan makin sejahtera.
Selama Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), kesejahteraan nelayan meningkat. Tercatat sejak 2015 hingga 2017, Nilai Tukar Nelayanan (NTN) telah menyentuh angka diatas 110. Sementara di 2014 hanya mencapai 102.
Kesejahteraan tersebut tentunya tidak lepas dari kebijakan-kebijakan kelautan yang dikeluarkan oleh Menteri KKP. Salah satunya, bersama dengan Satgas 115, Menteri Susi melakukan penindakan terhadap kapal asing pencuri hasil laut Indonesia.
Bahkan tidak segan-segan, dibawah kepemimpinan Susi, penindakan tegas ini hingga pada persoalan peleladakan kapal asing ilegal.
Data KKP mencatat, hingga tahun 2017, Susi telah berhasil menenggelamkan 317 kapal ikan asing yang tetap membandel mencuri ikan di Indonesia. Dampak positif terhadap penindakan ini salah satunya adalah jumlah ikan yang bisa ditangkap di Indonesia terus naik dari 7,3 juta ton pada 2015 menjadi 9,93 juta ton pada 2016. Lalu meningkat lagi menjadi 12,54 juta ton pada 2017.
Penulis : Ismadi Amrin