Meski Prospektif, Pertumbuhan Ekonomi 2016 Harus Diwaspadai

Pemerintah menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 akan berada pada tren yang positif dan cukup prospektif. Bahkan pada tahun depan diproyeksikan terjadi peningkatan pertumbuhan dibanding tahun 2015, namun kewaspadaan terhadap perkembangan ekonomi global tetap harus dijaga.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menyatakan Pemerintah optimis, adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2016 mendatang.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan cukup prospektif, paling tidak akan tumbuh diatas enam persen. Tapi, untuk mencapai level itu jangan pakai cara seperti sekarang ini, perlu ada terobosan dalam kebijakan pemerintah. Kalau caranya masih seperti sekarang, diperkirakan hanya akan tumbuh 5,7 persen,” kata Rizal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, pekan lalu.

Menurut Rizal, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dua tahun ke depan akan dapat melampaui Filipina (7,2 persen) dan India (7,3 persen). “Dalam dua tahun kedepan kami optimis kita bisa kalahkan dua negara itu sebagai ekonomi paling cepat dan paling berkembang di Asia,” ujarnya.

Hendri Saparini selaku Direktur Eksekutif CORE (Center of Reform on Economics) Indonesia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun mendatang masih akan terpengaruh kondisi global.

Dipaparkannya, pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2016 akan ditentukan oleh tiga faktor utama, antara lain perlambatan ekonomi yang dihadapi oleh China, tekanan di pasar keuangan akibat kebijakan Federal Reserve System/The Fed atau Bank Sentral AS jika menaikan tingkat suku bunga di 2016 nanti, dan penurunan harga komoditas global.

“Dari ketiga aspek tersebut, diperkirakan pertumbuhan ekspor Indonesia tahun 2016 masih tertekan dengan pertumbuhan 2 sampai 3 persen. Hal itu menurut Hendri juga berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Karenanya kita harus tetap waspadai kondisi perekonomian global,” ujarnya.

 

Penulis: Ismadi Amrin

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles