LNG Pertama untuk Proyek Gorgon Dikirim ke Jepang

LNG pertama untuk Proyek Gorgon dari Chevron telah dikirimkan dari Pulau Barrow, sisi barat laut Australia Barat. Kargo tersebut akan dikirimkan ke salah satu pembeli utama Chevron yaitu Chubu Electric Power di Jepang.

Kargo LNG tersebut akan dikirimkan oleh Asia Excellence, salah satu kapal LNG baru milik Chevron. Untuk menunjang pertumbuhan Chevron sebagai suplaier LNG terkemuka, Chevron Shipping Company berada dalam tahap akhir program modernisasi armada besar-besaran sepanjang sepanjang yang mencakup penambahan 6 kapal LNG untuk beroperasi dalam armadanya.

Proyek Gorgon adalah salah satu proyek gas alam terbesar di dunia dan pengembangan sumber daya tunggal terbesar di Australia. Proyek tersebut juga mencakup salah satu sistem pengumpulan bawah laut terbesar di dunia.

Proyek tersebut mendapatkan suplai dari lapangan gas Gorgon dan Jansz-Io yang terletak di dalam wilayah Gorgon sekitar 80 mil (130 km) dan 136 mil (220 km) di barat laut Australia Barat. Proyek tersebut mencakup pabrik LNG berkapasitas 15,6 MTPA di Pulau Barrow, proyek penyuntikan karbon dioksida, dan pabrik gas domestik dengan kapasitas suplai hingga 300 terajoule gas per hari untuk Australia Barat.

LNG merupakan bahan bakar penting untuk menghasilkan tenaga listrik di Asia dan gas alam sendiri adalah segmen dengan pertumbuhan tercepat dalam portofolio energi Chevron. Proyek Chevron di Australia tersebut berada di lokasi yang tepat untuk menyuplai gas alam untuk wilayah tersebut. Lebih dari 80 persen LNG modal milik anak usaha Chevron di Australia dari proyek Gorgon dan Wheatstone didapatkan melalui perjanjian penjualan dan pembelian serta perjanjian utama dengan pelanggan di wilayah Asia-Pasifik.

Proyek Gorgon yang dijalankan oleh Chevron merupakan usaha gabungan dengan kepemilikan saham bervariasi antara anak usaha Chevron di Australia (47,3 persen), ExxonMobil (25 persen), Shell (25 persen) Osaka Gas (1,25 persen), Tokyo Gas (1 persen), dan Chubu Electric Power (0,417 persen). (Ast/Mhf)

 
Sumber: maritime-executive.com

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles