JAKARTA, NMN – Data trafik operasional PT. Pelabuhan Indonesia II (Indonesia Port Corporation /IPC) Cabang Sunda Kelapa pada semester I tahun 2021 mengalami peningkatan. Tercatat, arus kapal sebesar 1,194,431 GT, non petikemas 1,172,095 Ton, dan petikemas 42,300 TEUs.
Angka-angka tersebut tentunya memiliki potensi kenaikan di waktu yang akan datang. Bukan tidak mungkin, peningkatan arus kapal, arus non petikemas, maupun arus peti kemas akan memberikan dampak yang pada ketertiban di area pelabuhan Sunda Kelapa, khususnya ketertiban kendaraan truk yang melakukan bongkar muat.
“Potensi kenaikan trafik arus barang di pelabuhan Sunda Kelapa harus didukung dengan fasilitas buffer area khusus truk, agar tertib serta dapat memperlancar kegiatan bongkar muat barang,” kata DGM Operasional dan Teknik IPC Sunda Kelapa, Hery Irwana dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (7/9).
Hery mengungkapkan, pihaknya bakal membangun buffer area (lahan penyangga) sebagai bagian dari peningkatan layanan bagi truk yang akan mengangkut muatan di dalam kawasan pelabuhan.
“Bentuk layanan itu berupa pengadaan buffer area (lahan penyangga) seluas 6.000 m2 guna parkir truk sebelum mengangkut muatan,” ujarnya.
Menurutnya, buffer area khusus truk dibutuhkan sebagai upaya menertibkan truk. Selama ini truk sebelum mendapat giliran mengangkut muatan, atau menuggu kapal siap melakukan kegiatan bongkar muat biasanya parkir di ruas jalan dalam pelabuhan menuju dermaga atau berdekatan dengan dermaga sehingga mengganggu ketertiban.
Ditambahkannya, rencana pembangunan buffer area saat ini masih dalam tahap DED (detail engineering design) dan masih ada tahapan berikutnya. Meski demikian, Hery menyatakan bahwa lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan buffer area sudah siap.
“Kedepan diharapkan tidak ada lagi kendaraan truk parkir sembarangan, yang dapat mengakibatkan terjadinya hambatan di area pelabuhan Sunda Kelapa, karena sudah disediakan lahan parkir khus truk,” kata Hery.