Indonesia Memiliki Potensi Besar dalam Ekonomi Biru

969
Foto: bluecarbonsociety.org

JAKARTA, NMN – Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Basilio Dias Araujo menjelaskan mengenai profil kelautan Indonesia, termasuk potensi ekonomi birunya.

Basilio mengatakan ekonomi biru, yang berbasis pada kelautan dan perikanan, di Indonesia begitu potensial. Teritorial Indonesia terdiri dari lebih dari 17.500 pulau, 108.000 km garis pantai, dan laut sebagai tiga perempat wilayahnya.

“Teritorial Indonesia tersebut mendukung berbagai kegiatan ekonomi, seperti perikanan tangkap dan budidaya, pariwisata pesisir, pembangunan di sektor kelautan, dan transportasi,” kata Basilio pada Senin (8/8).

Basilio menambahkan, ada juga sektor perikanan, dimana sektor perikanan Indonesia menempati posisi terbesar kedua di dunia, dengan sektor perikanan yang menyumbang lebih dari USD 27 miliar terhadap PDB, menyediakan 7 juta pekerjaan dan memenuhi lebih dari 50% kebutuhan protein hewani bagi masyarakat.

Industri pariwisata yang bersentuhan dengan kelautan Indonesia berkontribusi terhadap PDB sebesar USD21 miliar pada tahun 2019 (sektor kelautan dan non-kelautan). Pada tahun 2016, 44% wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia melakukan kegiatan wisata bahari dan pantai.

Coral reef menyumbang USD 3,1 miliar per tahun untuk sektor pariwisata dan USD 2,9 miliar per tahun untuk sektor perikanan. Sedangkan mangrove di Indonesia, ekosistemnya terluas di dunia (total 3,31 juta hektar atau sekitar 20% dari ekosistem mangrove dunia).

Meski demikian, tetap terdapat kesenjangan dalam pembiayaan ekonomi biru. Menurut Basilio, keuangan biru mencakup berbagai instrumen keuangan yang ditujukan untuk mengembangkan dan memperkuat sektor yang terkait dengan kelautan, dengan mematuhi prinsip-prinsip keberlanjutan

Strategi pembiayaan biru harus mendukung negara-negara dalam mencapai tujuan dalam aksi perubahan iklim dan tujuan dalam aksi kehidupan di bawah air sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Sustainable Development Goal’s/SDG’s.

“Indonesia membutuhkan tambahan investasi sekitar Rp1.928 triliun per tahun agar ekonomi biru mencapai kontribusi 12.45% terhadap PDB pada tahun 2045, yang mengasumsikan tidak ada penipisan sumber daya laut,” pungkas Basilio.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here