Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02 persen lebih tinggi dibanding capaian tahun 2015 sebesar 4,88 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksikan bahwa prospek bisnis pada triwulan I-2017 akan membaik seiring dengan pendapatan per kapita Indonesia pada 2016 yang mencapai US$3.605,1.
“Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,90 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah tangga sebesar 6,62 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto di Jakarta, Senin (6/2).
Ia menjelaskan, perekonomian Indonesia tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp12.406,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp47,96 juta atau US$3.605,1.
Sementara itu, lanjutnya, Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV-2016 sebesar 106,70, berarti kondisi bisnis meningkat dari triwulan sebelumnya. Peningkatan kondisi bisnis pada triwulan IV-2016 terjadi pada semua lapangan usaha kecuali lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang mengalami penurunan (nilai ITB sebesar 97,57).
Menurutnya, nilai ITB pada triwulan I-2017 diprediksi sebesar 105,81. “Artinya, kondisi bisnis diperkirakan akan lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya,” kata Kecuk.
Ditambahkannya, kondisi bisnis di semua lapangan usaha pada triwulan I-2017 diperkirakan mengalami peningkatan. Peningkatan kondisi bisnis tertinggi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Real Estat dengan nilai ITB sebesar 111,20, dan peningkatan terendah diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Konstruksi dengan nilai ITB sebesar 103,39.
Penulis : Ismadi Amrin