JAKARTA, NMN – Kegiatan Fasilitasi Hari Layar yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan akses yang terbuka dan inklusif bagi para periset/dosen dan mahasiswa, untuk dapat memanfaatkan fasilitas Kapal Riset (KR) BRIN.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam siaran pers yang diterima, Kamis (10/3) menjelaskan sejak tahun 2021 telah membuka tujuh skema fasilitasi dan pendanaan riset dan inovasi, yaitu: 1) Fasilitasi Hari Layar (HL) Tahun 2022 – 2024; 2) Pendanaan Perusahaan Pemula Berbasis Riset; 3) Flagship Prioritas Riset Nasional (PRN) BRIN Tahun 2022 – 2024; 4) Pendanaan Riset Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); 5) Fasilitasi Pusat Kolaborasi Riset; 6) Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi Tahun 2022 – 2024; dan 7) Fasilitasi Pengujian Produk Inovasi Kesehatan.
Salah satu skema yang telah dibuka dan telah selesai pelaksanaan seleksinya adalah Fasilitasi Hari Layar (HL).
Penerima program Fasilitasi HL gelombang I tahun 2022 berasal dari 3 instansi, yaitu Universitas Teknologi Sumbawa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, dan Institut Pertanian Bogor.
Laksana menegaskan, skema pendanaan hari layar khusus untuk memfasilitasi aktivitas riset dengan memanfaatkan armada kapal riset yang dikelola oleh BRIN, khususnya untuk berbagai aktivitas riset kelautan. Skema pendanaan hari layar ini menurutnya, merupakan hal baru bagi komunitas periset di Indonesia.
Plt Direktur Pengelolaan Armada Kapal Riset, Nugroho Dwi Hananto menyatakan, kegiatan Fasilitasi Hari Layar yang digelar BRIN memberikan akses yang terbuka dan inklusif bagi para periset/dosen dan mahasiswa, untuk dapat memanfaatkan fasilitas Kapal Riset (KR) BRIN.
“Kegiatan tersebut dilakukan untuk melakukan akuisisi data dan/atau koleksi spesimen yang memerlukan KR. KR BRIN diperlukan untuk melakukan riset multidisiplin, yang menghasilkan temuan ilmiah signifikan dalam mengungkap keanekaragaman hayati dan nonhayati, dalam skala makro, mikro, molekuler, dan pemanfaatannya secara berkelanjutan,” terangnya.
Sebagai informasi, BRIN saat ini mengelola 5 KR nasional, yaitu KR Baruna Jaya I, II, III, IV dan VIII. Kelima kapal tersebut memiliki fasilitas riset yang mampu digunakan untuk memacu eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya laut secara lestari, khususnya di pesisir pulau-pulau kecil, laut, dan samudera.