Bappenas Kembangkan Kerangka Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia

80

JAKARTA, NMN – Strategi Ekonomi Biru yang inklusif dan berkelanjutan diharapkan dapat dirancang untuk menyejahterakan masyarakat mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang potensi lautnya sangat besar untuk dikelola.

Untuk itu, Kementerian PPN/Bappenas akan menyelenggarakan G20 Development Ministerial Meeting (DMM) 2022 Side Event yang bertajuk “The Development of Indonesia’s Blue Economy Roadmap” di Belitung, pada 7-8 September 2022.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti di Belitung, Selasa (6/9/2022).

Menurut Amalia, Bappenas tengah menyusun Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia dengan dukungan dari mitra lokal dan internasional, termasuk UN Resident Coordinator, International Labour Organization, UN Environment Programme, ARISE+ Indonesia, dan EcoNusa Foundation.

Peta jalan tersebut berupaya untuk menjembatani transisi ke ekonomi biru yang lebih berkelanjutan melalui konservasi dan penggunaan sumber daya laut dan pesisir yang bertanggung jawab untuk memberi manfaat bagi generasi mendatang, serta menjadi pedoman kebijakan dan program untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045, termasuk harapan untuk keluar dari middle-income trap sebelum 2045.

Side Event tersebut mengusung tiga tujuan. Pertama, mengusulkan dan mempromosikan Peta Jalan Ekonomi Biru sebagai salah satu solusi untuk mendukung transformasi ekonomi di tingkat nasional. Kedua, menjadi wadah untuk mempelajari praktik terbaik dan kisah sukses negara-negara yang mewujudkan Ekonomi Biru. Ketiga, membangun kolaborasi potensial dalam desain dan implementasi Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia.

Menurut Amalia, tiga tujuan tersebut selaras dengan Prioritas 1 G20 Development Working Group, yakni Strengthening Recovery from the Covid-19 Pandemic and Ensuring Resilience in Developing Countries, Underdeveloped Countries, and Archipelagic Countries through the three key pillars of Micro, Small, Medium Enterprises; Adaptive Social Protection; and Low-Carbon Green and Blue Economies. Prioritas tersebut menjadi fondasi bagi salah satu deliverables dalam DMM 2022, yakni the G20 Roadmap for Stronger Recovery and Resilience in Developing Countries, Least Developed Countries (LDCs), and Small Island Developing States (SIDS).

“Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk mendukung aksi bersama dalam memprioritaskan pembangunan ekonomi hijau dan ekonomi biru yang rendah karbon di negara berkembang, terutama dari sisi perencanaan, peningkatan kapasitas, serta penyusunan rencana aksi terkait pembiayaan dan investasi,” ujar Amalia.

Ia menekankan, agenda tersebut berperan penting bagi penyusunan Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia, sebagai tindak lanjut dari Kerangka Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia yang telah diluncurkan tahun lalu.

“Ini adalah kesempatan untuk menegaskan besarnya potensi ekonomi laut Indonesia yang jika dimanfaatkan secara maksimal, akan berkontribusi signifikan bagi pemulihan dan transformasi ekonomi bangsa, utamanya untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja, produktivitas, dan nilai tambah bagi perekonomian,” ucap Amalia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here