KMP Sultan Murhum II Hadir di Wakatobi

700

JAKARTA, NMN – Pengoperasian kapal ferry antarpulau (Pulau Kaledupa, Pulau Tomia dan Pulau Binongko) KMP Sultan Murhum II resmi dilakukan. PT ASDP Indonesia Ferry (persero) siap mendukung suksesnya program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi, dan konektivitas wilayah kepulauan bagi masyarakat di Kabupaten Wakatobi.

Wakatobi sendiri merupakan akronim nama dari empat pulau di tenggara Sulawesi yaitu, Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.

“Kami sampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada ASDP untuk mengoperasikan KMP Sultan Murhum II di Wakatobi. ASDP berkomitmen untuk terus konsisten menghadirkan layanan prima baik jasa pelabuhan dan penyeberangan yang andal, cepat, lancar, aman, nyaman dan berkeselamatan,” kata Sekretaris Perusahaan ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, Kamis (9/6)

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa hadirnya KMP Sultan Murhum II yang menghubungkan empat kepulauan di Kabupaten Wakatobi yakni pulau Wanci, Kaledupa, Tomia dan Binongko akan melengkapi pelayanan penyeberangan eksisting KMP Bahteramas II yang selama ini telah melayani lintasan Kamaru – Wanci, dan akan ditambah lintasan Wanci – Kaledupa.

“Tentu harapan kami dengan beroperasinya KMP Sultan Murhum II dapat menarik wisatawan untuk datang ke Wakatobi sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan Sulawesi Tenggara, serta menjadi pendukung sektor logistik yang menopang keluar masuk barang sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah kepulauan tersebut,” ucap Shelvy.

Sebagai informasi, Kepulauan Wakatobi dilayani oleh dua kapal, yaitu KMP Bahtera Mas II dan KMP Sultan Murhum II, yang akan melayani lintas penyeberangan di Kabupaten Wakatobi dengan rute Wanci – Kaledupa – Tomia – Binongko PP.

KMP Sultan Murhum II merupakan kapal ferry jenis roll on roll of (Roro) yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan, dan akan dioperasikan oleh ASDP melayani rute perintis Kamaru – Kaledupa, Kaledupa – Tomia, Tomia – Binongko. Kapal ini mulai beroperasi pada 2 Mei 2022 dengan empat kali trip dalam seminggu.

KMP Sultan Murhum II dibangun oleh PT Industri Kapal Indonesia (IKI) yang selesai dibangun pada Desember 2021. Kapal ini berbobot 500 GT, memiliki panjang 46,80 m, kecepatan 13 knot, berkapasitas 262 penumpang dengan kendaraan 16 truk sedang, dan 26 kendaraan kecil.

Wilayah Sulawesi Tenggara tidak hanya terkenal dengan destinasi wisata dengan surga bawah lautnya saja tetapi wilayah kepulauannya sangat kaya sumber daya yakni memiliki tambang emas dan nikel. Tercatat, Sulawesi Tenggara memiliki kurang lebih 650 pulau dan 80 pulau yang berpenghuni.

Kondisi seperti itu tentunya diperlukan dukungan konektivitas wilayah tidak hanya tranportasi udara saja, tetapi juga penyeberangan laut yang dinilai paling efektif. Apalagi setelah Maluku, Sulawesi Tenggara merupakan provinsi kedua terbanyak memiliki pelabuhan, yakni ada 26 pelabuhan penyeberangan dengan total 15 lintasan.

Saat ini, angkutan penyeberangan di Sulawesi Tenggara melayani 11 lintasan perintis (sembilan lintas dalam provinsi, dan dua lintas antar provinsi), serta memiliki tujuh kapal penyeberangan. Ketiga pelabuhan penyeberangan perintis (Kaledupa, Tomia, Binongko) selesai dibangun pada 2021. Memiliki panjang dermaga 82 meter, kedalaman kolam -5 meter, kapasitas sandar 1000 GRT, tipe dermaga Dolphin, dan tipe bongkar muat plengsengan.

Kementerian Perhubungan tahun ini memberikan subsidi sebesar Rp17,9 miliar untuk pelayanan kapal penyeberangan di Wakatobi yang dioperasikan oleh ASDP. Adapun tarif angkutan penyeberangan di Wakatobi sebagai berikut:
1. Lintas penyeberangan Wanci – Kaledupa (38 mile) untuk orang dewasa Rp70 ribu, dan kendaraan gol 1 Rp24 ribu;
2. Lintas Kaledupa – Tomia (34 mile) untuk orang dewasa Rp62 ribu, dan kendaraan gol 1 Rp20 ribu; serta
3. Lintas Tomia – Binongko (28 mile) untuk orang dewasa Rp32 ribu, dan kendaraan gol 1 Rp10 ribu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here